Masih kunikmati
irama detik jarum jam yang merangkak
Kubalikkan tubuh
lemahku dengan gerak lambat
Walau sejujurnya
enggan tuk beranjak…
Jiwaku hanya bisa relakanmu
Sesak dadaku sempat
terdengar seekor jangkrik malu
Kolaborasi pun
terjadi malam itu
Malam menunjukkan
keangkuhannya
Begitu pun kunang
yang mulai tak tampak lagi cahaya mungilnya
Ingin ku dekati,
namun kunang hiraukan jemariku
Langkahku semakin
tersendat, kemana kaki ku langkahkan
Risau jiwaku terdengar
bagai suara gemuruh batuan runtuh
Bagai karang yang
dihantam puas sang badai
Hancur lembut
bersama masa suram
Masih kucoba
langkahkan kaki
Walau angin tak
dapat lagi kurasa
Keringat dinginku
terlepas tanpa beban
Mengisyaratkan…
Aku terpatri
Andaluz Pupuz
PPWHYK, 27 Mei 2011
Tweet |
No Response to ""
Posting Komentar