Minggu, 15 Januari 2012 Tags: 0 komentar

Setetes Salju Dari Gunung Fuji


Purwakala....
Dalam ketidaksengajaan, terlihat cagar elok, berseri indah. Kerlingan kedua matanya pun membias kalbu Rama pada Dewi Shinta memuji.
Rama jatuh cinta.....
Luapan kasih sayang Rama pada Dewi Shinta membanjiri sabana yang gersang. Tak pernah usang walau rintangan menggempurnya, seperti tentara bersenjatakan panah bermata iblis.
Semerbak aroma sekar juita nan ranum berselimut suci embun di fajar itu menggeliat sanubari Rama yang sedang dimabuk gelora asmara.
Parfum kelembutan sejuta rasa jiwa berkibar narsis di cakrawala Tuhan Semesta. Laksana panji-panji kebesaran yang menikmati kemana prahara berwisata nikmat mengelilingi buana cinta.
Kali ini Rama baru saja menerima pangkat kebur bertahtakan nestapa. Ngarai temeram menganga terpeleset dan tercebur ke dalamnya. Sarira lemah tiada berdaya sedang mengusik sukma. Terdengar pitawat bijak dari Dewi Shinta pada Rama yang menyesali atas kedunguannya. Petuah Dewi Shinta yang arif, memuntahkan air mata kehidupan jiwa Rama, dan ia menggumam dalam hatinya: "andai aku tak mampu berbuat kerugian, pasti aku tak akan pernah mengerti akan roda kehidupan ini. Bahkan aku bukan manusia, Tuhan...... Bukankah kau ciptakan manusia dengan segala kelebihan dan kekurangan. Salah dan lupa. Baik dan buruk, dan masih banyak lagi yang belum aku mengerti Tuhan. Dan yang lebih berarti, aku akan merasakan selayaknya manusia jika dalam perjalananku bertemu rintangan, tantangan dan mampu menghadapi ujian itu. Bukankah sejatinya manusia adalah saat ia merasakan, menghadapi, dan mampu menyelesaikan tantangan itu????".
Kini Rama bersimpuh di altar Tuhan, meluapkan segala keresahan dan kegalauan hati yang menyiksanya. Seolah percakapan Rama dan Dewi Shinta terbatasi tembok tebal dan tinggi.
Dalam untaian kata, tak pernah kuragu untuk mengatakan bahwa kau adalah Heroni dalam membuka tabir hitam. Menyinari dengan pelita kerlap-kerlipnya, membuka tabir kedamaian....
Saat sekelilingmu tak memberikan senyuman dalam perjuanganmu yang bulat, tapi hanya cubiran dari belakang bagai empedu yang kau rasa.
Aku bukan bahadur bersenjata samurai dari Negeri Sakura, atau kungfuku  dari Tirai Bambu.Bersama kalam Tuhan ku pancarkan, terangi setiap langkah.

Related Posts by Categories

No Response to "Setetes Salju Dari Gunung Fuji"

Posting Komentar

:) :( ;) :D ;;-) :-/ :x :P :-* =(( :-O X( :7 B-) :-S #:-S 7:) :(( :)) :| /:) =)) O:-) :-B =; :-c :)] ~X( :-h :-t 8-7 I-) 8-| L-) :-a :-$ [-( :O) 8-} 2:-P (:| =P~ :-? #-o =D7 :-SS @-) :^o :-w 7:P 2):) X_X :!! \m/ :-q :-bd ^#(^ :ar!